Sayangnya, waktu hadir ke IIMS 2009 yang merupakan ke 17 kalinya ini, kebanyakan pengguna moge ini sudah beringsut pergi. Dikarenakan hari menjelang siang dan tentu ada keperluan. Namun masih sempatlah bergaya untuk tampil di motor-modif.com; Saya masih sempat bertemu dengan beberapa bikers pengguna moge yang telah dimodifikasi. Diantaranya adalah bro Bowo Wirono (HD Shovelhead 1976) dan Kamal (Yamaha XS650 1972). kedua motor ini kebetulan bisa dilihat di galeri.
Nah.. bila diamati keduanya berbeda merek, satunya Amerika punya sedangkan yang lain moge Jepang. Begitu pula alirannya, bro Bowo memilih aliran bolt-on sedangkan bro Al menetapkan di aliran shinner. Dua hal yang sebenarnya bertentangan lho.. Usut punya usut, keduanyapun berada di komunitas yang berbeda! Ini bisa dilihat dari rompinya. Bowo bernaung di bawah Black Angels sedangkan Al berada di Chopper Bastard. Meskipun demikian, keduanya tetap guyub dan selalu nongkrong bareng dan tidak hanya mereka berdua saja yang melakoninya.
Merekapun jauh dari kesan garang, gahar. Membuat saya berpikiran tidak mungkinlah orang seperti mereka ini berbuat anarkis di jalan raya. Hanya oknum berpikiran picik berlaku seperti itu.
Gara-gara segelintir oknum, seluruh pengguna moge terkena getahnya. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Hal tersebut tidak bisa digeneralisir begitu saja. Untuk berbuat aroganpun tidak harus mengendarai moge memakai bebekpun bisa. Srudak sruduk, naik trotoar, naik jembatan penyeberangan mudah ditemui di ibukota. Ini berpulang kembali kepada pengendaranya. Mentalitas seperti apa.
So, keep Brotherhood !!
Nah.. bila diamati keduanya berbeda merek, satunya Amerika punya sedangkan yang lain moge Jepang. Begitu pula alirannya, bro Bowo memilih aliran bolt-on sedangkan bro Al menetapkan di aliran shinner. Dua hal yang sebenarnya bertentangan lho.. Usut punya usut, keduanyapun berada di komunitas yang berbeda! Ini bisa dilihat dari rompinya. Bowo bernaung di bawah Black Angels sedangkan Al berada di Chopper Bastard. Meskipun demikian, keduanya tetap guyub dan selalu nongkrong bareng dan tidak hanya mereka berdua saja yang melakoninya.
Merekapun jauh dari kesan garang, gahar. Membuat saya berpikiran tidak mungkinlah orang seperti mereka ini berbuat anarkis di jalan raya. Hanya oknum berpikiran picik berlaku seperti itu.
Gara-gara segelintir oknum, seluruh pengguna moge terkena getahnya. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Hal tersebut tidak bisa digeneralisir begitu saja. Untuk berbuat aroganpun tidak harus mengendarai moge memakai bebekpun bisa. Srudak sruduk, naik trotoar, naik jembatan penyeberangan mudah ditemui di ibukota. Ini berpulang kembali kepada pengendaranya. Mentalitas seperti apa.
So, keep Brotherhood !!
0 Response to "Moge Hadir di IIMS 2009"
Post a Comment